Kisah K.G.P.A.A. Mangkunegara I
Beliau juga memperhatikan tentang kehidupan beragama.
K.G.P.A.A. Mangkunegara I sendiri rajin menjalankan sholat Jumat di Masjid.
Untuk kepentingan umat Islam Mangkunegaran telah dibangun masjid yang terletak di sebelah barat pasar Legi. Disamping itu dibangun pula masjid di Mangadeg.
Untuk memenuhi kebutuhan air wudlu maka kali Pepe dibendung, airnya dinaikkan dengan kincir-kincir, pembuangannya disalurkan dengan selokan melalui pasar Legi.
Sebagai penghulu masjid diangkatlah Kyai Nur Iman.
Penyelenggara masjid ditunjuk empat orang Ketip dan delapan orang Suranggama.
Pada tiap malam Jumat, kurang lebih 300 orang Suranggama dan para santri datang ke Pura Mangkunegaran melakukan pengajian. Sebagian Suranggama membaca Qur'an bergantian, sebagian lainnya dzikiran dengan terbangan. Kegiatan itu dilakukan semalam suntuk.
Pada siang hari setelah sholat Jumat diadakan sedekah "memulen" (meluhurkan) dengan hajat berganti-ganti, antara lain :
1. "memule" cakal bakal tanah Mangkunegaran, berujud: 11 buah tumpeng, 11 ambeng nasi golong, 220 biji apem.
2. "memule" Kangjeng Nabi Kilir, berujud: 280 biji apem.
3. "memule" para Nabi, berujud: 23 ambeng nasi pulen.
4. "memule" Sultan Pajang dan Kyai Ageng Laweyan, berujud: 104 buah nasi golong dengan pecel ayam dan sayur menir.
5. "memule" pelindung K.G.P.A.A. Mangkunegara I, berujud: 18 buah tumpeng dan 160 biji apem.
6. Selamatan untuk para anak cucu dan para prajurit Mangkunegaran, berujud: 1070 biji ketupat, 170 biji apem, dan 4 buah liwet ayam.
7. Selamatan untuk semua barang hak milik Mangkunegaran, berujud: 16 tumpeng, 900 biji ketupat, 16 piring nasi wuduk, dan 6 liwet nasi ayam.
8. Selamatan untuk para prajurit, berujud: 1040 biji ketupat dan 140 biji apem.
Dalam bulan Romadhon, kegiatan malam Jumat dan "memulen" untuk siang harinya ditiadakan...
...namun para Suranggama dan para santri magersari diberi uang selawat.
Pada waktu itu belum ada kitab Qur'an cetakan. Qur'an yg dibaca oleh para Suranggama adalah Qur'an tulisan tangan.
K.G.P.A.A. Mangkunegara I rajin menulis Qur'an dengan tangan.
Dalam bulan puasa, setiap hari Jumat
K.G.P.A.A. Mangkunegara I menulis serat jimat dan rajah, hasilnya tersimpan dalam tabung yang terbuat dari emas.
Sumber buku :
KARYA BUDAYA
K.G.P.A.A. MANGKUNEGARA I - VIII
(Prof. Drs. Suwaji Bastomi)






%20(1)-min-min.jpg)

0 comments:
Post a Comment