Social Bar

Popunder

Friday, March 21, 2025

Siapa yang berani, dia akan menang. Siapa yang diam, dia selamanya dalam belenggu. (Multatuli, Eduard Douwes Dekker, Max Havelaar -1860)

Siapa yang berani, dia akan menang. Siapa yang diam, dia selamanya dalam belenggu.

(Multatuli, Eduard Douwes Dekker, Max Havelaar -1860)




Multatuli adalah nama pena dari Eduard Douwes Dekker, seorang penulis Belanda yang mengguncang dunia kolonial dengan novel Max Havelaar (1860). Buku ini menjadi salah satu karya sastra paling berpengaruh dalam mengungkap ketidakadilan sistem tanam paksa di Hindia Belanda (Indonesia). Melalui tokohnya, ia menyuarakan penderitaan rakyat pribumi yang tertindas dan menegaskan bahwa ketidakadilan harus diperangi dengan keberanian dan kebenaran.


Multatuli dalam Max Havelaar menyoroti bagaimana sistem kolonialisme dan penindasan berjalan karena banyak orang memilih diam. Ia mengkritik bukan hanya penguasa yang zalim, tetapi juga mereka yang melihat ketidakadilan tanpa bertindak.


Inti dari pemikirannya: bahwa keberanian berbicara adalah senjata paling ampuh melawan penindasan. Sejarah menunjukkan bahwa perubahan hanya terjadi ketika ada individu yang bersedia menentang ketidakadilan, meskipun harus menghadapi risiko besar.


Melalui kisah Max Havelaar, Multatuli menanamkan gagasan bahwa tidak ada kebebasan tanpa perlawanan, dan tidak ada kebenaran yang akan menang jika semua orang memilih diam.


Siapa yang berani, dia akan menang.

Siapa yang diam, dia selamanya dalam belenggu

 




0 comments:

Post a Comment