Social Bar

Popunder

Wednesday, March 5, 2025

Gunung Padang Indonesia (10.000 - 25.000 SM)

Gunung Padang Indonesia (10.000 - 25.000 SM)




Situs Gunung Padang merupakan situs prasejarah peninggalan kebudayaan Megalitikum di Jawa Barat yang berusia 10.000 - 25.000 Sebelum masehi. Tepatnya berada di perbatasan Dusun Gunungpadang dan Panggulan, Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur. Lokasi dapat dicapai 20 kilometer dari persimpangan kota kecamatan Warungkondang, di jalan antara Kota Kabupaten Cianjur dan Sukabumi. Luas kompleks utamanya kurang lebih 900 m², terletak pada ketinggian 885 m dpl, dan areal situs ini sekitar 3 ha, menjadikannya sebagai kompleks punden berundak terbesar di Asia Tenggara.


Penemuan

Laporan pertama mengenai keberadaan situs ini dimuat pada Rapporten van de Oudheidkundige Dienst (ROD, "Buletin Dinas Kepurbakalaan") tahun 1914. Sejarawan Belanda, N. J. Krom juga telah menyinggungnya pada tahun 1949. Setelah sempat "terlupakan", pada tahun 1979 tiga penduduk setempat, Endi, Soma, dan Abidin, melaporkan kepada Edi, Penilik Kebudayaan Kecamatan Campaka, mengenai keberadaan tumpukan batu-batu persegi besar dengan berbagai ukuran yang tersusun dalam suatu tempat berundak yang mengarah ke Gunung Gede. Selanjutnya, bersama-sama dengan Kepala Seksi Kebudayaan Departemen Pendidikan Kebudayaan Kabupaten Cianjur, R. Adang Suwanda, ia mengadakan pengecekan. Tindak lanjutnya adalah kajian arkeologi, sejarah, dan geologi yang dilakukan Puslit Arkenas pada tahun 1979 terhadap situs ini.


Lokasi

Lokasi situs berbukit-bukit curam dan sulit dijangkau. Kompleksnya memanjang, menutupi permukaan sebuah bukit yang dibatasi oleh jejeran batu andesit besar berbentuk persegi. Situs itu dikelilingi oleh lembah-lembah yang sangat dalam. Tempat ini sebelumnya memang telah dikeramatkan oleh warga setempat. Penduduk menganggapnya sebagai tempat Prabu Siliwangi, raja Sunda, berusaha membangun istana dalam semalam.


Fungsi

Fungsi situs Gunungpadang diperkirakan adalah tempat pemujaan bagi masyarakat yang bermukim di sana pada sekitar 2000 tahun SM. Hasil penelitian Rolan Mauludy dan Hokky Situngkir menunjukkan kemungkinan adanya pelibatan musik dari beberapa batu megalit yang ada. Selain Gunungpadang, terdapat beberapa tapak lain di Cianjur yang merupakan peninggalan periode megalitikum/Zaman Batu.


Gunung Padang (Piramida Tertua di Dunia Tersembunyi di Bawah Bumi)




Bagaimana jika piramida tertua di dunia bukan di Mesir tetapi di Indonesia ? Gunung Padang, situs misterius di Jawa Barat, mungkin hanya itu. Meskipun tampak seperti bukit sederhana yang ditutupi tumbuhan lebat, di bawahnya terdapat struktur kuno yang sangat besar yang bisa menulis ulang sejarah manusia.


Studi terbaru menggunakan radar penetrasi tanah (GPR), tomografi seismik, dan penggalian arkeolog menunjukkan bahwa Gunung Padang adalah piramida berlapis-lapis, dibangun selama ribuan tahun. Lapisan paling atas, terlihat hari ini, terdiri dari tiang batu, dinding, jalur, dan ruang terbuka, bertanggal sekitar 3000-3.500 tahun yang lalu (1.000 SM). Tetapi lapisan yang lebih dalam mengungkapkan temuan yang lebih menakjubkan.


Pada kedalaman 3 meter, lapisan kedua blok basalt columnar telah bertanggal antara 7.500 dan 8.300 tahun yang lalu (sekitar 6.000 SM) memedupakan peradaban paling awal yang diketahui. Di bawah ini, lapisan ketiga membentang sedalam 15 meter dan diperkirakan berusia sekitar 9000 tahun. Yang lebih mengherankan lagi, lapisan keempat, menurut penanggal radiokarbon C14, bisa setunua 28.000 tahun mendorong peradaban manusia kembali ke masa yang jauh sebelum sejarah terekam.


Penemuan ini menantang arkeolog arus utama, yang secara tradisional menyatakan bahwa manusia adalah pemburu-pengumpul primitif pada waktu itu. Gunung Padang menyarankan masyarakat maju mungkin telah ada jauh lebih awal dari yang pernah kita bayangkan. Para peneliti percaya bahwa sebelum akhir Zaman Es terakhir, sebuah daratan luas yang disebut Sundaland membentang di Indonesia saat ini. Saat permukaan laut naik 14.000 tahun yang lalu, sebagian besar terendam menyembunyikan ratusan peradaban yang berpotensi hilang di bawah gelombang.


Mungkinkah Gunung Padang menjadi kunci untuk membuka masa lalu kita yang terlupakan? Dengan tiga ruang bawah tanah yang belum dijelajahi, rahasia piramida kuno ini masih menunggu untuk terungkap. 


0 comments:

Post a Comment