Social Bar

Popunder

Wednesday, January 24, 2018

KONSEP SENI DAN BUDAYA GMPK KEDIRI RAYA

KONSEP SENI DAN BUDAYA GMPK KEDIRI RAYA





OLEH: 
R. TRY PRIYO NOEGROHO, S SOS


PERENCANAAN SENI DAN BUDAYA
DALAM KONTEK KORUPSI



Disusun oleh :
TEAM GMPK KEDIRI RAYA
JAWA TIMUR


GERAKAN MASYARAKAT PERANGI KORUPSI
(GMPK)
TAHUN ANGGARAN
2018

DAFTAR ISI                                                                                                                                                             HALAMAN
HALAMAN JUDUL ............................................................................................
Daftar Isi .........................................................................................................
Kata Pengantar  .........................................................................................
I.          PENDAHULUAN  ....................................................................................
A.        SELAYANG PANDANG  ........................................................................
B.        MAKSUD DAN TUJUAN  ......................................................................
II.        KONSEP PERENCANAAN  ...................................................................
A.        PROGRAM KERJA SENI DAN BUDAYA ..............................
1.         KEGIATAN SOSALISASI DAN MOBILISASI ...........
a..        SOSIALISASI DAN MOBILISASI MELALUI DISKUSI, SARASEHAN, LOKAKARYA DAN SEMINAR DI SEKOLAH DAN PERGURUAN TINGGI.............................................................................................
b.         SOSIALISASI DAN MOBILISASI DENGAN CARA DISKUSI, SARASEHAN, LOKAKARYA DAN SEMINAR DLL,  DI INSTANSI NEGERI MAUPUN SWASTA.............................................................................
c.         SOSIALISASI DAN MOBILISASI DI TEMPAT-
TEMPAT UMUM................................................................
d.         EVENT ENTERTAIMENT / HIBURAN KHUSUS (BY TIKECTING) DAN PUBLIK TINGKAT LOKAL, REGIONAL, DAN NASIONAL.........................................
e.         MEDIA ELEKTRONIK, PAPER, DUNIA MAYA/
INTERNET..........................................................................
f.          MENGIKUTI ACARA EVENT-EVENT FESTIVAL YANG di SELENGGARAKAN PEMERINTAH KABUPATEN / KOTA DAN TINGKAT PROPINSI MAUPUN NASIONAL.......................................................
2.         MEMBUAT DAN MENERBITKAN BUKU
PANDUAN ........................................................................
B.        SASARAN DAN TARGET..........................................................
1.         SASARAN .........................................................................
.                       2.         TARGET.............................................................................


C.        PELAKSANAAN PROGRAM KERJA.....................................
D.        ANGGARAN (BUGEDTING)....................................................

E.        EVALUASI PERENCANAAN DAN PROYEKSI..................
1.         EVALUASI...........................................................
2.         PROYEKSI...........................................................

III.       KESIMPULAN........................................................................................
IV.       HALAMAN LAMPIRAN.......................................................................
1.      PETA KEDIRI RAYA.........................................................................
2.      DATA DESA/KELURAHAN KEDIRI RAYA.................................
3.    DATA PELENGKAP..........................................................................



KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan segala puja dan puji kehadlirat Tuhan Yang Maha Esa.
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah ekspresi atau mewujudkan imajiner pikiran yang adiluhung sehingga bisa menghasilan kresi seni dan budaya yang apik.
Budaya dalam pengertian yang luas adalah pancaran daripada budi dan daya. Seluruh apa yang difikir, dirasa dan direnung diamalkan dalam bentuk daya menghasilkan kehidupan. Budaya adalah cara hidup sesuatu bangsa atau umat. Budaya tidak lagi dilihat sebagai pancaran ilmu dan pemikiran yang tinggi dan murni dari sesuatu bangsa untuk mengatur kehidupan berasaskan peradaban.
Kata seni adalah sebuah kata yang semua orang di pastikan mengenalnya, walaupun dengan kadar pemahaman yang berbeda. Konon kata seni berasal dari kata sani yang artinya Jiwa Yang Luhur/ Ketulusan jiwa. Dalam bahasa Inggris dengan istilah ART (artivisial) yang artinya adalah barang/atau karya dari sebuah aktvtas dan kegiatan manusia atau kelompok.
Korupsi, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), didefinisikan penyelewengan atau penggelapan uang negara atau perusahaan, dan sebagainya untuk keperluan pribadi. Sedangkan dalam undang-undang No. 20 tahun 2001 dapat diambil pengertian bahwa korupsi adalah tindakan melanggar hokum dengan maksud memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi yang berakibat merugikan keuangan negara atau perekonomian Negara.
Masyarakat Indonesia mungkin sudah sering mendengar dan melihat kasus korupsi baik secara langsung maupun tidak langsung.  Korupsi seolah menjadi suatu hal yang biasa dalam masyarakat indonesia. Hampir semua alat pemerintah dan ruang pemerintahan mengalami persoalan tindak korupsi baik itu dari staf terendah hingga petinggi sekalipun.  Dalam masyarakat Indonesia memang sudah menganggap korupsi sebagai suatu kejahatan yang luar biasa (extraordinary crime). Hal tersebut disebabkan oleh tindak korupsi yang sangat merugikan rakyat dan negara baik dari segi finansial maupun non-finansial.
Pemerintah dalam Era Reformasi telah membuat langkah-langkah formal yang positif untuk memerangi korupsi melalui Ketetapan MPR, Undang-undang tentang Pemerintahan yang Bersih dari KKN, merubah Undang-undang Tindak Pidana Korupsi dan membentuk KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), yang telah bekerja dengan optimal namun aktualisasi penjabaran political will dari Pimpinan Negara kurang dilakukan dengan baik dan sepenuh hati, sehingga akibatnya korupsi makin marak dan makin canggih melakukannya. Hal ini diperparah lagi dengan makin menguatnya sikap pragmatisme di sebagian besar masyarakat dan fungsionaris di legislatif, yudikatif dan eksekutif.
Disusun oleh :
TEAM GMPK KEDIRI RAYA





I.       PENDAHULUAN

A.    SELAYANG PANDANG
Pengertian Budaya adalah cara hidup yang dapat berkembang secara bersama dalam suatu kelompok masyarakat secara turun temurun dari saru generasi ke generasi berikutnya dimana budaya terbentuk dari beberapa unsur yaitu sistem politik, adat istiadat, agama, bahasa, pakaian, perkakas, karya seni dan karya bangunan.Dan dalam hal ini budaya dalam konteks peradapan manusia yang bermoral, berahklak, dan bermartabat.

Sedangkan, Pengertian Seni Secara Umum adalah segala sesuatu yang diciptakan manusia yang mengandung unsur keindahan dan mampu membangkitkan perasaan orang lain. Istilah seni berasal dari kata sanskerta dari kata sani yang berarti pemujaan, persembahan, dan pelayanan yang erat dengan upacara keagaaman yang disebut dengan kesenian. 

Fenomena korupsi telah menjadi persoalan pelik yang tak kunjung usai terjadi di negara Indonesia. Bahkan dapat diketahu bahwa Indoensia masuk pada peringkat yang tinggi dia antara negara-negara dalam hal korupsi. Korupsi sebagai sebuah masalah yang sangat besar dan berlangsung cukup lama menjadi objekyang menarik untuk dikaji. Korupsi dapat berimplikasi pada berbagai bidang kehidupan manusia. Untuk yang terjadi di negara kita saat ini korupsi telah mampu menciptakan manusia Indonesia yang bersikap apatis terhadap nasib dan penderitaan sesame khususnya rakyat kecil.
Walaupun korupsi sebenarnya bukanlah suatu hal yang baru, tapi kini tindakan korupsi seolah-olah telah menjadi suatu hal yang tidak diharamkan oleh agama karena saat ini kecenderungan tindakan korupsi telah merasuki hati dan jiwa setiap orang. Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, moral, hukum, adat istiadat  dan lain kemmpuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia. Kebiasaan-kebiasaan tindakan korupsi yang marak ini kemudian berkembang menjadi sebuah budaya yang cenderung bersifat negatif.
Korupsi berasal dari kata corrupti (Latin) yang berarti busuk, rusak atau dalam bentuk kata kerja corrumpere yang berarti menggoyahkan, memutarbalik dan menyogok. Dinyatakan oleh Transparency International, korupsi adalah perilaku pejabat publik, baik politikus/politisi maupun oleh pegawai negeri hingga di tingkat desa / kelurahan yang seacara tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri atau memperkaya mereka yang dekat dengannya demi mencapai kepentingan pribadinya dan kelompoknya. Dengan cara menyalahgunakan kekuasaan publik yang telah dipercayakan oleh masyarakat kepada mereka.
Jika dipandang dari sudut hukum, tindak pidana korupsi secara garis besar mencakup unsur-unsur : perbuatan melawan hukum, penyalahgunaan kewenangan, kesempatan atau sarana memperkaya diri sendiri, orang lain atau korporasi, merugikan keuangan negara atau perekonomian negara, memberi atau menerima hadiah atau janji (penyuapan), penggelapan dalam jabatan,pemerasan dalam jabatan (sogok menyogok/pungli), ikut serta dalam pengadaan (bagi pegawai negeri/penyelenggara negara), menerima gratifikasi (Jawa : ceperan/thek-thekan). Sedangkan dalam definisi secara luas, korupsi atau korupsi politis dapat diartikan  sebagai penyahgunaan jabatan resmi untuk kepentingan pribadi.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa korupsi merupakan tindakan seorang atau beberapa orang pejabat publik untuk mengambil sesuatu yang bukan haknya. Tindakan tersebut justru merugikan pihak lain atau umum dalam hal ini negara. Pejabat publik yang melakukan korupsi ini, dalam mekaukan tindakannya tersebut dilakukan secara sadar dan dilatarbelakangi oleh keinginan dalam rangka membahagiakan dirinya dan kelompok-kelompoknya.
Bahkan dengan banyaknya tindakan-tindakan korupsi ayng semakin brutal dan ngawur dapat menyebabkan tidak berfungsinya sistem administrasi, hukum dan ketertiban yang buruk serta dapat menyebabkan terjadinya kemiskinan. Hal ini tentu saja sudah menyimpang dari moralitas, kebenaran dan kebajikan. Saat ini korupsi telah memasuki setiap aspek kehidupan kita menjadi sangat luas seperti udara yang kita hirup. Perkembangannya telah terjadi secara besar-besaran dan hampir tidak ada bidang aktivitas sosial, politik, ekonomi dan bahkan agama yang bebas dari tindak korupsi. Hal ini sudah sangat jelas menggambarkan bahwa tidak korupsi telah menjadi hal yang membudaya dalam masyarakat.



B.     MAKSUD DAN TUJUAN
1.      Dengan seni dan budaya menciptakan bangsa Indonesia yang adiluhung serta budi pekerti (morality dan aklak) sehingga dapat meningkatkan partisipasi dan peran serta masyarakat seluruh lapisan dalam rangka mengupayakan pencegahan (preventif) dan penangkalan (preemtif) Tindak Pidana Korupsi yang semakin masif dan tersruktur.
2.      Diharapkan dengan pendekatan seni dan budaya kedepannya setelah kita mengetahui kebiasaan-kebiasaan yang berkaitan dengan korupsi diharapkan kita dapat mengejawantahkan/mengetrapkan dalam kehidupan kita sehari hari baik dilingkungan pemerintahan maupun dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Sehingga harapannya dapat mencegah masyarakat kita dari tindakan korupsi yang sudah mengakar dan mendarah daging (masiv dan tersruktur).
3.      Seni dan Budaya dapat mendorong para amanah lembaga dan elemen masyarakat (legislatif, eksekutif dan yudikatif bersama masyarakat) sesuai dengan tugas pokok, fungsi serta perannya untuk menangani Kerawanan Korupsi dan Potensi Masalah Penyebab Korupsi yang sudah membudaya luas deberbagai lembaga dan elemen masyarakat.
4.      Seni dan budaya ikut membantu aparat penegak hukum dalam penindakan Tindak Pidana Korupsi yang terjadi paling tidak memberikan warna dan rem dalam wawasan tentang korupsi.

II.                KONSEP PERENCANAAN
A.    PROGRAM KERJA SENI DAN BUDAYA.
1.      KEGIATAN SOSALISASI DAN MOBILISASI.
a.       SOSIALISASI DAN MOBILISASIMELALUI DISKUSI, SARASEHAN, LOKAKARYA DAN SEMINAR DI SEKOLAH DAN PERGURUAN TINGGI.
-          TINGKAT (SLTA SEDERAJAT) SMU / SMK / MA.
-          PERGURUAN TINGGI.
-          UMUM
b.      SOSIALISASI DAN MOBILISASI DENGAN CARA DISKUSI, SARASEHAN, LOKAKARYA DAN SEMINAR DLL,  DI INSTANSI NEGERI MAUPUN SWASTA.
-          INSTANSI PEMERINTAH TINGKAT DESA (RT/RW/DUKUHAN/KAMPUNG).
-          INSTANSI DINAS-DINAS PEMERINTAH.
-          DEPARTEMEN PEMERINTAH.
-          INSTANSI SWASTA.
c.       SOSIALISASI DAN MOBILISASI DI TEMPAT-TEMPAT UMUM.
-          MAAL-MAAL / SUPER MARKET.
-          PASAR TRADISIONAL.
-          RUMAH SAKIT DAN PUSKESMAS.
-          STASIUN.
-          TEMPAT-TEMPAT WISATA.
-          TERMINAL.
-          BANDARA.
-          PELABUHAN.
d.      EVENT-EVENT ENTERTAIMENT / HIBURAN KHUSUS (BY TIKECTING) DAN PUBLIK BASA DILAKUKAN TINGKAT LOKAL, REGIONAL, DAN NASIONAL.
-          PANGGUNG MUSIK IN DOOR.
-          PANGGUNG MUSIK OUT DOOR.
-          JALAN SANTAI SEHAT
-          SEPEDA SEHAT.
-          EVENT-EVENT OLAH RAGA.
-          EVENT CARD FREEDAY.
-          EVENT-EVENT KOMUNITAS.
-          EVENT-EVENT SENI DAN BUDAYA
e.       MEDIA ELEKTRONIK, PAPER, DUNIA MAYA/INTERNET.
-          TELEVISI LOKAL / NASIONAL.
-          RADIO.
-          KORAN, TABLOID, MAJALAH (DAN YANG
SEJENISNYA),
-          WEB, BLOG,YOUTUBE, MEDSOS (DAN YANG
SEJENISNYA).
f.       MENGIKUTI ACARA EVENT-EVENT FESTIVAL/PAMERAN YANG DI  SELENGGARAKAN OLEH PEMERINTAH KABUPATEN / KOTA DAN TINGKAT PROPINSI MAUPUN NASIONAL.

2.      MEMBUAT DAN MENERBITKAN BUKU PANDUAN .
a.       BUKU LITERATUR.
b.      MODUL-MODUL.
c.       BULETIN.
d.      BROSUR-BROSUR.
e.       STIKER.
f.       BALIHO.
g.      BARNER-BARNER.

B.     SASARAN DAN TARGETWILAYAH KEDIRI RAYA DAN SEKITARNYA.
1.      SASARAN .
Sasaran ditujukan pada semua sumber daya manusia (SDM) dan kelembagaannya, agar pendidikan dan pentransformasikan pengetahuan tentang “korupsi” melalui jalur seni dan budaya lebih dapat cepat tertanam dan terdoktrinasi perlahan-lahan ke masing-masing insan sumber daya manusia (SDM).
a.       UNTUK TINGKAT SEKOLAH SLTA.
SEMUA/PERWAKILAN PELAJAR (MURID-MURID) , PARA GURU-GURU BESERTA KARYAWAN STAFF SEKOLAH YANG BERSANGKUTAN.
b.      UNTUK TINGKAT PERGURUAN TINGGI.
SEMUA MAHASISWA/MAHASISWI, PARA DOSEN-DOSEN, DAN  BESERTA KARYAWAN DAN STAFF.
c.       INSTANSI / DINAS PEMERINTAH DAN SWASTA.
-          SEMUA SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DINAS PEMERINTAH BAIK MULAI DARI TINGKAT KELURAHAN / DESA, KECAMATAN, PEMERINTAH KABUPATEN / PEMERINTAH KOTA, PEMERINTAH PROPINSI HINGGA SEMUA DEPARTEMEN DEPARTEMEN DAN DINAS INSTANSI PEMERINTAH, TERUTAMA SDM SETINGKAT KELURAHAN / DESA.
d.      TEMPAT-TEMPAT UMUM.
-          JELAS DAN MEMADAI(tersebut diatas).
e.       EVENT-EVENT.
-          JELAS DAN MEMADAI(tersebut diatas).
f.       PENERBITAN BUKU.
-          JELAS DAN MEMADAI(tersebut diatas).
2.      TARGET.
a.       Target pelaksanaan dan perencaan semester pertama dan kedua12(dua belas) bulan, setingkat SLTA (SMU,SMK,MA) target sosialisasi dan mobilisasi = 25 kelembagaan sekolah dan satu sekolah bisa berulang-ulang melihar dari situasi dan kondisi.
Data lembaga SLTA (terlampir).
b.      Target pelaksanaan dan perencaan semester dan kedua 12 (dua belas) bulan, setingkat Perguruan Tinggi target sosialisasi dan mobilisasi = 15 kelembagaandan pertemuan dan bisa dilakukan penjadwalan kembali pada semester tersebut.
Data lembaga Perguruan Tinggi(terlampir).
c.       Target sosialisasi dan mobilisasi instansi, dinas-dinas, departemen dan swasta. Terutama setingkat desa / kelurahan target sosialisasi dan mobilisasi = 120sampai dengan140 kali pertemuan mengingat di wilayah Kediri Raya.
-          Data desa dan keluaran di Kediri Raya (terlampir).
-          Data lembaga INSTANSI(terlampir).
-          Data lembaga DINAS-DINAS(terlampir).
-          Data lembaga SWASTA(terlampir).
d.      Target sosialisasi dan mobilisasi di tempat-tempat umum.
Data (menyesuaikan/terlampir).
e.       Target sosialisasi dan mobilisasi event-event sebanyak = 6 kali.
Data (menyesuaikan/ terlampir).
f.       Target sosialisasi dan mobilisasi penerbitan buku dan sejenisnya(menyesuaikan/ terlampir).















C.    PELAKSANAAN PROGRAM KERJA.
No
AGENDA KE :
Lembaga / Obyek
TAHUN (2018/2019)
BULAN KE :

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
TOTAL
1
SLTA
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
25
2
P T
1
1
2
2
2
1
1
1
1
1
1
1
15
3
PUBLIC / U M U M
-
-
1
-
1
-
-
-
1
-
1
-
4
4
DESA/KELURAHAN
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
120
5
DINAS-DINAS
-
1
1
1
1
1
1
1
-
-
1
--
8
6
DEPARTEMEN
-
1
-
1
-
1
-
1
-
1
-
1
6
7
SWASTA
1
-
1
-
1
-
1
-
1
-
1
-
6
8
EVENT-EVENT
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
24
8
BUKU
-
-
-
-
1
-
1
-
1
-
1
1
5
TOTAL KEGIATAN
16
18
19
19
19
18
17
18
17
17
20
16
303
TABEL : 01
D.    ANGGARAN (BUGEDTING)
1.      SLTA = 25 kali X 1.000.000,-                              Rp. 25.000.000,-
Data detail rincian (terlampir).
2.      P T = 15 kali X 1.500.000,-                                  Rp. 22.500.000,-
Data detail rincian (terlampir).
3.      UMUM = 4 kali X 25.000.000,-                           Rp. 100.0000.000,-
Data detail rincian (terlampir).
4.      DESA/KELURAHAN = 120 kali X 500.000      Rp. 60.000.000,-
Data detail rincian (terlampir).
5.      DINAS-DINAS 8 kali X 1.500.000,-                  Rp. 12.000.000,-
Data detail rincian (terlampir).
6.      DEPARTEMEN = 6 kali X 1.500.000,-               Rp.   9.000.000,-
Data detail rincian (terlampir).
7.      SWASTA = 6 kali X 1.000.000,-                         Rp.  6.000.000,-
Data detail rincian (terlampir).
8.      EVENT-EVENT = 24 kali X 1.500.000,-            Rp. 36.000.000,-
Data detail rincian (terlampir).
9.      BUKU dan sejenisnya = 5 kali X 1.000.000,-      Rp.  5.000.000,-
Data detail rincian (terlampir).

E.     EVALUASI PERENCARAAN DAN PROYEKSI.
1.      EVALUASI .
(menyusul)
2.      PROYEKSI.
(menyusul)

III.             KESIMPULAN.
Karakter budaya bangsa adalah harga mahal bagi seluruh Negara manapun. Karakter merupakan simbolis bagaimana negeri itu di didik. Namun, apakah sudah kita ketahui bagaimana sesungguhnya karakter masyarakat Indonesia saat ini ?
Kata-kata yang sering terdengar  korupsi , kolusi, dan nepotisme (KKN).
Bahwa, Negara perlu lagi menata gaya hidup serta pola pikir masyarakat yang masih sangat rentan terhadap kejahatan yang tidak pernah mereka sadari, mulai dari hal kecil misalnya, masyarakat yang sangat malas hidup dengan proses lebih senang mengandalkan uang atau harta nya demi mencapai keinginan tertentu. Hal ini tidak pernah mereka sadari bahwa mereka telah terjangkit penyakit  KKN  yang sebenarnya sangat meresahkan warga masyarakat (jujur) yang lain.
Mari kita pahami dengan hati yang dalam bersama.
Yang menjadi kata dasar adalah korupsi sangat merusak negara dan bangsa ini dan termasuk kejahatan (extraordinary crime).
.






Wednesday, June 12, 2013

Cutting Sticker Mobil

Point Center







Workshop : 
Jl Musi 04  Pare – Kediri – Jatim
 

Cutting Sticker Mobil
Jasa Cutting Sticker Mobil Car Branding
Cutting Sticker Motor
Car Branding
Safety Signs
Neon Box
Acrylic/ Mika
Sandblasting
Plat Nomor
Notebook Sticker
Stempel Trodad

HARGA PROMOSI :


KETERANGAN :
CUTTING STICKER MOBIL, CONTOH CUTTING STICKER, CUTTING STICKER, CONTOH CUTTING STICKER MOBIL, CUTTING STICKER MOBIL , CUTTING STICKER SANDBLAST , BRANDING STICKER, SANDBLAST , SANDBLASTING, CUTTING STIKER , CUTTING STICKER MURAH
 
CUTTING STICKER, CUTTING STIKER, CUTTING STICKER MOBIL, CUTTING STIKER MOBIL, CUTTING STICKER MOTOR, CUTTING STIKER MOTOR, STICKER, CONTOH CUTTING STICKER, CONTOH CUTTING STIKER , BRANDING STICKER, CUTTING STICKER SANDBLAST, SANDBLAST , SANDBLASTING, CUTTING STICKER MOTOR, STICKER, STIKER, PRINTING STICKER, PROMOTION SANDBLASTING, CUTTING STICKER MURAH, CUTTING STICKER MURAH JAKARTA, PUSAT CUTTING STICKER, PUSAT CUTTING STIKER, SPECIALIST CUTTING STICKER, SPECIALIS CUTTING STIKER, SANDBLAST MOTIF, KACA SANDBLAST, STICKER KACA SANDBLAST, MODIF STICKER, STICKER MODIF, DESIGN STICKER, BAHAN CUTTING STICKER, ORACAL 651, ORACAL 8300, ORACAL 8500, KIWALITE, 3M, TRANSIGN, ABBA, MASKING TAPE, TRANSPERTAPE, ABBA, ASAHI, SCOTLITE, SKOTLITE, BAHAN STICKER MURAH, CUTTING STICKER JDM, TEMPAT CUTTING STICKER, STICKER VYNIL, STIKER TRANSPARANT, STICKER LOGO PERUSAHAAN, STICKER GROUP, STICKER CLUB, KACAFILM, KACA FILM RAYBAN, STICKER MOTIF, STIKER MOTIF, MESIN STICKER, MESIN CUTTING STICKER, MESIN CUTTING STICKER JAPAN, STICKER OTOMOTIF, CUTTING STICKER OTOMOTIF.

Cutting Sticker Mobil
Cutting sticker bisa menjadi salah satu alternatif untuk mempercantik tampilan eksterior mobil. Banyak diantara pecinta otomotif yang menggunakan sticker sebagai salah satu cara untuk melakukan variasi pada mobilnya. Tentunya kita akan merasa bosan dengan tampilan mobil yang polos dan itu-itu saja. Sticker bisa memberikan sedikit sentuhan pada tampilan mobil.

Disini permainan desain sangat berperan penting dalam meningkatkan 'image' atau kesan sebuah mobil. Entah mobil itu kita mau jadikan sebuah mobil yang terkesan sporty, elegant, japanese style, atau bahkan yang ekstrim , cutting sticker bisa membantu mewujudkan hal tersebut. Disamping faktor-faktor lain yang memang dibutuhkan untuk menunjang performa dan penampilan mobil seperti: plus sizing (mengganti velg bawaan dengan velg lain yang berukuran lebih besar), mengganti ban racing yang lebih tipis, penambahan body kit, spoiler, dsb.

Kami berpengalaman dalam membuat sticker untuk modifikasi mobil. Baik untuk striping samping bodi mobil, blok full body/ car wrapping, blok kap mobil, stiker untuk kaca mobil, windshield, dll.

Bahan sticker yang biasa  kami gunakan untuk memodifikasi mobil adalah sticker ORACAL 651 series Intermediate Cal dimana bahan ini memiliki kekuatan yang baik, elastis, warna tidak mudah pudar, ketahanan outdoor hingga 5 thn. Bahan ini juga tidak merusak cat asli mobil apabila sewaktu-waktu sticker dilepas (paint safe removal). Misalnya karena bosan dan ingin mengganti dengan desain yang lain. Ini merupakan salah satu kelebihan menggunakan cutting sticker dibandingkan dengan kalau kita memodifikasi bodi mobil dengan menggunakan cara di cat yang sifatnya permanen. Cutting sticker sifatnya temporary dan lebih fleksibel. 'Bosan Tinggal Lepas'

Untuk membuat cutting sticker mobil, diperlukan kecermatan dalam pemilihan desain yang sesuai dengan jenis mobil kita. Karena bisa jadi stiker yang terlihat bagus di mobil A ternyata setelah dipasang pada mobil B terlihat jelek. Hal ini bisa disebabkan karena desain mobil dan dimensi mobil yang berbeda. Untuk mobil dengan desain bodi yang kaku atau kotak akan lebih cocok untuk dipasang cutting stiker dengan desain garis-garis yang tegas. Desain garis yang tegas akan memperkuat  karakter mobil itu sendiri.

Oleh karena itu, kita selalu memberikan konsultasi desain cutting sticker yang paling sesuai untuk jenis mobil anda. Sehingga bisa didapatkan desain cutting sticker yang terbaik untuk mobil anda. Anda pun akan melihat proses desainnya secara langsung pada komputer kami. Anda bisa menambahkan sesuatu atau ide apabila memang terlihat matching dengan konsep desain. Setelah desain jadi, baru sticker dicetak dan siap dipasang pada mobil.

Berikut ini merupakan beberapa contoh hasil jadi sticker yang sudah ditempelkan pada kendaraan :














 













Sunday, June 9, 2013

DESIGN T-Shirt FOR SLG DAN KELUD KEDIRI

DESIGN T-Shirt FOR SLG DAN KELUD KEDIRI





DESIGN DISTRO FOR SALE

 KAMI JUGA MELAYANI DISIGN 

(T-SHIRT AND CLOTHING DISTRO)
"TEMA DAN KESUKAAN ANDA"
Workshop : 
Jl. Musi 04 Bendo- Pare - Kediri - Jatim -Indonesia (64225)

Phone  :
+62354 7127287
Mobile / HP  :
+62858735142306 (Atta)
Email :
pointkomputer9@gmail.com
pointnet_kediri@yahoo.com
 Blogs :
www.pointkediri.blogspot.com 
www.pointdistro.blogspot.com

One Off For Examples Design :