Social Bar

Popunder

Tuesday, May 21, 2013

PROPOSAL PASAR WISATA DAN KULINER

PROPOSAL PASAR WISATA DAN KULINER




DAFTAR ISI                                                                                                                           

i         HALAMAN  SAMPUL    
ii        DAFTAR ISI       
iii       DAFTAR LAMPIRAN  
       iv       KATA PENGANTAR      

I.                   POKOK – POKOK USULAN PROPOSAL  
A.    LATAR BELAKANG           
B.     MAKSUD DAN TUJUAN    
C.     STATUS       
D.    SUMBER DANA  (PENDANAAN)            
II.                GAMBARAN UMUM PROPOSAL      
A.    TINJAUAN TEKNIS                   
1.      LOKASI     
2.      ALASAN PEMILIHAN LOKASI            
3.      PERENCANAAN              
a.       KONSEP DASAR PERENCANAAN 
b.      PEYERAPAN TENAGA KERJA    
c.       JADWAL OPERASIONAL 
d.      KONDISI LOKASI  
e.       PERUNTUKAN LOKASI (LAND USE) 
f.       RENCANA STAND KIOS TENDA            
g.      PRODUK YANG DITAWARKAN 
h.      PRASARANA       
i.        SARANA DAN FASILITAS LAIN 
B.     TINJAUAN ASPEK – ASPEK SOSIAL DAN EKONOMI           
1.      Dampak Sosial Terhadap Lingkungan 
2.      Manfaat Proposal Pasar
      Wisata dan Kuliner            
C.     HARGA PENAWARAN STAN / KIOS TENDA
D.    SISTEM PENJUALAN KIOS TENDA
E.     GAMBAR STAN / KIOS TENDA   
( Data Foto)
F.      SARANA DAN PRASARANA       
(Data Foto)
III.             PENUTUP            
IV.             LAMPIRAN – LAMPIRAN      


DAFTAR LAMPIRAN       :

A.    SUSUNAN KEPENGURUSAN / PANITIA Pengelola
B.     SITE PLAN / DENAH STAN LOKASI
C.    GAMBAR STAN / KIOS TENDA
D.    FASILITAS (SARANA DAN PRASARANA)
E.     DATA PENGAJUAN PROPOSAL
1.       Copy Surat Pengajuan Proposal
2.       Copy Surat Keputusan Desa Bendo
3.       Copy Surat Kelengkapan dan Data Pendukung Lainnya
F.     DATA LEGAL TANAH LOKASI (Surat Keterangan/Keputusan Desa)
G.    GAMBAR KIOS TENDA
H.    PETA DESA BENDO
I.       PETA KECAMATAN PARE
J.      DATA LAMPIRAN PELENGKAP LAINNYA

KATA PENGANTAR
Penduduk Desa Bendo kecamatan Pare kabupaten Kediri sekitar 6000 jiwa dan 2000 jiwa tidak tetap, merupakan desa yang sangat potensial dan dinamis diharapkan dapat dikembangkan menjadi “Pasar Wisata dan Kuliner”.

Mengingat lokasi yang direncanakan untuk pasar wisata dan kuliner merupakan lingkungan strategis dan terstruktur rapi dan aman serta terletak di jantung sentral desa Bendo kecamatan Pare kabupaten Kediri yang lokasinya di sebelah timur pabrik ex-indocorn / pabrik GG sekarang, dengan memadukan sistem pasar tradisional dan pasar wisata serta kuliner diharapkan dapat mewujudkan peningkatan income percapita (menambah pengahasilan ekonomi keuangan).

Seiring perkembangan wilayah desa Bendo kecamatan Pare kabupaten Kediri yang cukup signifikan dan kondusif, baik meningkatnya dunia bisnis dan dagang, pendidikan baik jasa maupun produksi, sehingga diharapkan dapat merujuk tingkat pendapatan income perkapita yang cukup menjanjikan, maka ikut mewujudkan program pemerintah dalam menciptakan dunia usaha baru kearah UKM (Usaha Kecil dan Menengah) yang mana UKM dapat menyerap penyediaan lapangan pekerjaan baru, sehingga dapat menambah surplus ekonomi warga dan masyarakat sekitarnya.

Dengan ini kami selaku pihak pengelola “pasar wisata dan kuliner”  kiranya ikut memikirkan dan berinisiatif serta mewujudkan dunia usaha baru (UKM) didalam konteks meningkatkan pendapatan income perkapita yang cukup baik dan profitabel, dalam hal ini kami wujudkan serta realisasikan dan aplikasikan kedalam “pasar wisata dan kuliner”desa Bendo yang lokasi letaknya disepanjang jalan Musi (timur ex-indocorn / pabrik GG sekarang).
Bendo,         2013


PENGELOLA PASAR WISATA DAN KULINER
DESA BENDO
I.                   POKOK – POKOK USULAN PROPOSAL PASAR WISATA DAN KULINER
A.    LATAR BELAKANG
·         Desa Bendo kecamatan Pare Kabupaten Kediri yang bermottokan Kediri BERSEMI (Bersih – Sehat – Menarik – Indah ), dalam konteks sejarahnya tidak terlepas dari konsep kota sejarah perkembangan industri yang mana pada masa Holand / Belanda desa Bendo pernah dijadikan lokasi  pabrik gula, ini dapat dilihat dari lokasi dan bangunan-bangunan kuno peninggalan sejarah kota industri serta cerita-cerita para tokoh masyarakat di sekitar desa Bendo dan masyarakat di luar desa Bendo, dari history tersebut mencerminkan bahwa konsep industrialisasi sekitar wilayah desa Bendo pada masa jaman Belanda sudah dijadikan icon perkembangan penunjang ekonomi pada masa pemerintahan Hindia Belanda pada masa itu. Tidak perlu kita pungkiri bahwa secara ilmu pengetahuan dan politik tentang sistem perekonomian pada saat itu Belanda memang hebat, maka dengan mengabil konsep master-plan Hindia Belanda pengelola mewujudkan kedalam “pasarwisata dan kuliner”. Apalagi pada tahun 1970an sampai tahun 1990an pernah berdiri pabrik minyak jagung Sintanola skala Internasional dan pada tahun 2008/2009 diambil alih oleh PT Gudang Garam dan sekarang dijadikan pabrik produksi rokok Aphache. Jadi dapat diambil kesimpulannya bahwa desa Bendo masuk kedalam master-plan tata ruang industrial pemerintah Hindia Belanda yang potensial dan bisa dijadikan prioritas kedepan pada  masa itu.
·         Kebijaksanaan pemerintah desa Bendo di bidang pembangunan ekonomi serta penataan lingkungan perekonomian dunia usaha dan bisnis dalam konteksnya sesuai dengan Rencana Umum Tata Ruang Kota/Daerah (RUTRK/D), desa Bendo kecamatan Pare kabupaten Kediri. Diharapkan  dapat mendorong sektor UKM baik jasa maupun produksi untuk ikut berpartisipasi dalam mewujudkan ide dan gagasan serta merealisasikan program pemerintah khususnya desa Bendo kecamatan Pare kabupaten Kediri di bidang pembangunan dan pemberdayaan perekonomian riil dalam upaya membantu masyarakat mengentaskan dan meningkatkan pendapatan income perkapita yang cukup baik dan profitable dengan adanya “pasar wisata dan kuliner”.
·         Kami selaku pihak pengelola “pasar wisata dan kuliner” merasa ikut terpanggil dan bertanggung jawab serta berperan proaktif dalam mewujudkan pemanfaatan lokasi tanah desa yang kurang potensial menjadi yang lebih ekonomis yang nantinya dapat menjadikan wujud partisipasi terhadap masyarakat dan pemerintah, sehingga dapat menjadikan lokasi yang mempunyai nilai potensi ekonomis yang relatif tinggi.

B.     MAKSUD DAN TUJUAN
·         Menyediakan sarana dan prasarana tempat usaha “pasar wisata dan kuliner “berlokasi di sepanjang jalan Musi desa Bendo (timur ex-pabrik Indocorn/pabrik GG sekarang).
·         Menciptakan serta mewujudkan program pemerintah dalam mewujudkan dunia usaha baru ke arah UKM (Usaha Kecil dan Menengah) yang mana UKM dapat meyerap penyediaan lapangan pekerjaan baru, sehingga dapat menambah surplus ekonomi warga dan masyarakat sekitarnya khususnya masyarakat desa Bendo kecamatan Pare serta masyarakat umum disekitarnya.
·         Sebagai tempat alternatif program relokasi PKL (pedagang kaki lima), khususnya PKL yang ada di sepanjang jalan Soekarno-Hatta Bendo juga afternatif pedagang di sekitar kota Pare (dimungkinkan PKL di alun-alun Tamrin, PKL An-Nur, dan atau sekitarnya) .

C.    STATUS
·         Fisik             : Tanah Darat Beraspal dan Taman Jalan
·         Legalitas       : Tanah Desa Bendo

D.    SUMBER DANA (PENDANAAN)
1.             PERBANKAN
2.             DONATOR DAN SUMBANGAN
3.             SPONSORSHIP
4.    MANAJEMEN & PENGELOLAAN KIOS TENDA PASAR WISATA DAN KULINER
5.             EVENT ORGANIZER (EO)

II.                GAMBARAN UMUM PROPOSAL
A.    TINJAUAN TEKNIS

1.   LOKASI
Lokasi pasar wisata dan kuliner terletak di desa Bendo kecamatan Pare kabupaten Kediri, tepatnya disepanjang jalan Musi desa Bendo (timur pabrik ex-Indocorn/pabrik GG sekarang), yang panjangnya sekitar 1.900 meter dengan lebar 7 meter (1.900meter X 7meter), disini dapat diharapkan berpotensi untuk menyangga kebutuhan perekonomian untuk wilayah khususnya masyarakat desa Bendo dan masyarakat sekitarnya.
Mengingat lokasi tersebut sangat strategis serta potensial dan aman sesuai dengan fasilitas-fasilitas umum yang telah ada. 

Adapun batasan – batasan lokasi tersebut adalah sebagai berikut :
Sebelah Barat
Sepanjang jalan Musi desa Bendo (timur pabrik ex-Indocorn/pabrik GG sekarang)
Sebelah utara 
Sepanjang jalan Musi desa Bendo (timur pabrik ex-Indocorn/pabrik GG sekarang).         
Sebelah Selatan
Jalan raya Pare-Kediri (jalan Soekarno-Hatta) dan pasar tradisional Bendo juga pasar hewan kambing (pasar PON harian pasar jawa). 
Sebelah Timur
Rumah tinggal dan rumah bagunan kuno ex-peninggalan Belanda.

2.      ALASAN PEMILIAN LOKASI
Lokasi yang direncanakan sangat strategis serta potensial dan aman bagi pengembangan dunia usaha dalam hal ini “pasar wisata dan kuliner” untuk mengantisipasi trend perkembangan usaha dan bisnis di wilayah desa Bendo yang cukup signifikan dan kondusif, sehingga dunia usaha dan bisnis/dagang, diharapkan dapat merujuk meningkatkan pendapatan income perkapita yang cukup menjanjikan, dengan demikian ikut mewujudkan program pemerintah dalam menciptakan dunia usaha baru kearah UKM (Usaha Kecil dan Menengah) yang mana UKM dapat meyerap penyediaan lapangan pekerjaan baru, sehingga dapat menambah surplus ekonomi warga dan masyarakat sekitarnya, hal ini dikarenakan beberapa faktor penunjang sebagai berikut :
a.       Tidak jauh dari pusat kegiatan dan aktifitas di desa Bendo kecamatan Pare kabupaten Kediri dan sekitarnya.
b.      Berdekatan dengan fasilitas umum dan sosial.                              Seperti : pendidikan (taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi serta lembaga pendidikan lain yang berjarak         (+/- 100 s/d500 m), perkantoran, rumah sakit, tempat ibadah beserta pondok pesantrennya, pariwisata, fasilitas perbankan, halte bis, pasar tradisional dan (pasar hewan kambing/pasar PON harian pasar jawa)., tidak jauh wisata resto dan kolam pemancingan, sungai Harinjing beserta damnya.
c.       Sarana transportasi umum 24 jam, dekat (jalur / halte) transportasi bus antar kota, propinsi dan mikrolet.
d.      Sistem utility dan sanitasi (kepentingan dan keperluan) yang direncanakan dengan dialokasikannya pengelolaan kebersihan sampah dan limbah “pasar wisata dan kuliner” yang terencana matang dan terkoordinir serta sistem stabilitas keamanan lingkungan yang aman dan terkendali.

3.      PERENCANAAN
a.    Konsep Dasar Rencana
Konsep dasar rencana disusun dengan mempertimbangkan lokasi “pasar wisata dan kuliner” tersebut karena dukungan masyarakat secara penuh, lokasi strategis dan potensial serta aman mengingat fasilitas-fasilitas umum yang telah ada dapat mendukung program pasar wisata dan kuliner.
b.     PENYERAPAN TENAGA KERJA
1.      Bagian Pengelolaan Perkoperasian “Pasar Wisata dan Kuliner” yang meliputi :
a.       Simpan Pinjam anggota Pasar Wisata dan Kuliner
b.      Pengelolaan Restribusi “Pasar Wisata dan Kuliner”
c.       Pengelolaan Event Organizer (EO) acara panggung hiburan/musik  dan layar film box office slide proyektor
d.      Pengelolaan Kelistrikan / Penerangan
e.       Pengelolaan Keamanan dan Kebersihan
f.       Pengelolaan Toilet
2.      Bagian Pengelolaan Parkir.
3.      Bagian Pengelolaan Recyle / Daur Ulang (Bank Sampah).
c.    JADWAL OPERASIONAL
JaJadwal Operasional “Pasar Wisata dan Kuliner” adal :
Sore dimulai pukul 15.00 WIB sampai selesai
Pagi dimulai pukul  06.00 WIB sampai selesai.
d.    Kondisi Lokasi
1.    Lokasi “pasar wisata dan kuliner” menitik beratkan dan memperhatian pada segi stabilitas keamanan, kenyamanan pedagang dan pengunjung pasar wisata dan kuliner.
2.   Penyesuaian keadaan lokasi sangat strategis dengan memperhatikan sistem kebersihan dan limbah sampah kegiatan pasar wisata dan kuliner.
e.     Peruntukan Lokasi (Land Use)
1.    Stand pasar wisata dan kuliner / Kios Tenda  berukuran +/- (3meter X 3meter X 3 meter)
2.      Jalan Fasum dan Taman sepanjang jalan Musi desa Bendo.
f.     Rencana Stand Kios Tenda
Rencana stan kios tenda disusun dengan  mempertimbankan :
1.    Konsep dasar master-plan “pasar wisata dan kuliner” yang menyatu pada lingkungan strategi serta potesial dan aman.
2.    Alokasi peruntukan tata ruang ramah lingkungan dan menguntungkan (profitabel).
3.    Aplikasi standarisasi teknik yang artistik, apik, menarik, sponsorship dan ekonomis.
g.    Produk YANG DITAWARKAN
   Produk yang kami tawarkan adalah sebagai berikut :
-          Kios Tenda berukuran +/- (3meter X 3meter X 3 meter)
  (ditunjukkan gambar kios tenda terlampir)
-          Jumlah Stand / Kios tenda =
Tahap I (pertama) =  30 stand kios
Tahap II (kedua)   =  30 stand kios
Tahap III (ketiga)  =  40 stand kios
h.    Prasarana.
Jalan utama dengan lebar milik Pabrik GG = 6 meter (sepanjang
jalan Musi desa Bendo)
Lokasi “pasar wisata dan kuliner” yang diperuntukan kios tenda
dengan lebar jalan milik desa Bendo = 6 m (sepanjang jalan Musi
desa Bendo), termasuk taman ditengah-tengah jalan.
Dengan meliputi :
1.   Kontruksi jalan memakai bahan aspal
2.      Listrik PLN dan penerangan lampu jalan
3.      Tenda Kios dan sponsorship.
I.          SARANA DAN PRASARANA LAIN
Kantor informasi, pos keamanan dan “personilnya”, pos kesehatan (P3K), mushola, tempat sampah dan “pekerjanya”, toilet (MCK), sumur air bersih konsumsi, tempat umbul-umbul dan spanduk, tempat parkir, taman, dan sarana penunjang lainnya seperti :  nonton sepak bola bersama layar lebar, pemutaran film box office slide proyektor dan nonton sepak bola bersama, HIFI/hot-spot dan internet mobil.(*)

B.     TINJAUAN ASPEK SOSIAL DAN EKONOMI
1.      DAMPAK SOSIAL TERHADAP LINGKUNGAN
Pemanfaatan tanah/lahan kas desa Bendo yang kurang protensial pada lokasi yang akan dikembangkan menjadi “pasar wisata dan kuliner” yang aman dan nyaman bagi pengunjung dengan penataan lingkungan yang baik akan dapat meningkatkan produktifitas dan aktifitas sumber ekonomi baru.
2.      MANFAAT pasar wisata dan kuliner
Proposal ini direncanakan akan memiliki banyak manfaat bagi banyak pihak yang meliputi :
a.    Bagi masyarakat manfaat yang diperoleh tersedianya lapangan pekerjaan baru, sehingga dapat menambah surplus/income percapita ekonomi warga dan masyarakat sekitarnya khususnya masyarakat desa serta masyarakat umum disekitarnya.
b.    Bagi konsumen/pengunjung manfaat yang diperoleh :
                                                                                                                      i.      Desa Bendo merupakan jalan propinsi dan pusat kegiatan primer dan sekunder.
                                                                                                                    ii.      Sarana transportasi dan umum 24 jam (halte bus antar kota, ojek, becak).
                                                                                                                  iii.      Dekat dengan sarana pasar tradisional dan pasar hewan kambing (pasar PON), seperti : perkantoran baik pemerintah dan swasta, pendidikan formal maupun informal, sarana kesehatan.
                                                                                                                  iv.      Keamanan yang stabil 24 jam.
3.      Masyarakat sekitar manfaat yang didapat adalah :
a.       Tersedianya lapangan kerja dan usaha baru yang potensial yang menjanjikan.
b.      Memperindah kawasan dan lingkungan yang berwawasan wisata kuliner dan ekonomis.
c.       Pengalihan penggunaan tanah/lahan yang lebih ekonomis.
4.       Pedagang “Pasar wisata dan kuliner”
Manfaat yang diperoleh tentunya menambah income percapita yang feasible (pandangan ke depan) dan profitable.

C.    DAMPAK LINGKUNGAN PASAR WISATA DAN KULINER
Dampak lingkungan yang akan ditimbulkan pada lingkungan sekitarnya, dapat dinetralisir dengan upaya penanganan lingkungan dan kebersihan serta keamanan berupa kreteria teknis mengadopsi sistem pasar wisata dan kuliner yang tepat serta penataan kios tenda yang apik dan serasi.

D.    HARGA PENAWARAN STAND / KIOS TENDA
Berikut ini perincian harga stand / kios tenda :
Kelompok
Dagang
S Unit
Kios Tenda
Harga
Per unit
(Rp) / (000)
Luas Kapling
(m2)
Luas Tenda
(m2)
Harga
(Rp) / (000)
Kuliner
(makanan dan minuman)
30
2.000,-
3 X 3
3 X 3 X 3
60.000,-

Fashion dan Gerabah

30
2.000,-
3 X 3
3 X 3 X 3
60.000,-
Salon dan Babershop

5
2.000,-
3 X 3
3 X 3 X 3
10.000,-
Dunia mainan anak-anak
5
2.000,-
3 X 3
3 X 3 X 3
10.000,-
Burung, ikan hias, bunga
10
2.000,-
3 X 3
3 X 3 X 3
20.000,-

Tahap Ke II & III

20
2.000,-
3 X 3
3 X 3 X 3

40.000,-

TABEL 1

E.     SISTEM PENJUALAN KIOS TENDA
1. Sistem pengelolaan putus dengan cara cash / kredit
2. Sistem sewa / kontrak
          Selanjutmya sistem penjualan (“merupakan opsi penawaran”) , diatur dalam
          mekanisme dan tata cara dari pihak pengelola dan atau peraturan/keputusan desa.  
         Terlampir.

E.     GAMBAR STAN / KIOS TENDA ( Data  Foto)

F.     SARANA DAN PRASARANA (Data  Foto)

III. PENUTUP
                               
Atas berkat Rahmad Tuhan Yang Maha Kuasa serta doa restu semua pihak dan seiring perkembangan wilayah desa Bendo kecamatan Pare kabupaten Kediri yang cukup signifikan dan kondusif, baik meningkatnya dunia bisnis dan dagang, pendidikan baik jasa maupun produksi, sehingga diharapkan dapat merujuk tingkat pendapatan income perkapita yang cukup menjanjikan, maka ikut mewujudkan program pemerintah dalam menciptakan dunia usaha baru kearah UKM (Usaha Kecil dan Menengah) yang mana UKM dapat menyerap penyediaan lapangan pekerjaan baru, sehingga dapat menambah surplus ekonomi warga dan masyarakat sekitarnya.

Dengan ini kami selaku pihak pengelola “pasar wisata dan kuliner”  kiranya ikut memikirkan dan berinisiatif serta mewujudkan dunia usaha baru (UKM) didalam konteks meningkatkan pendapatan income perkapita yang cukup baik dan profitabel, dalam hal ini kami wujudkan serta realisasikan dan aplikasikan kedalam “pasar wisata dan kuliner”desa Bendo yang lokasi letaknya disepanjang jalan Musi (timur ex-indocorn / pabrik GG sekarang).

Maksud dan tujuan didirikannya pasar wisata dan kuliner desa Bendo kecamatan Pare kabupaten Kediri adalah sebagai berikut :
·         Menyediakan sarana dan prasarana tempat usaha “pasar wisata dan kuliner “berlokasi di sepanjang jalan Musi desa Bendo (timur ex-pabrik Indocorn/pabrik GG sekarang).
·         Menciptakan serta mewujudkan program pemerintah dalam mewujudkan dunia usaha baru ke arah UKM (Usaha Kecil dan Menengah) yang mana UKM dapat meyerap penyediaan lapangan pekerjaan baru, sehingga dapat menambah surplus ekonomi warga dan masyarakat sekitarnya khususnya masyarakat desa Bendo kecamatan Pare serta masyarakat umum disekitarnya.
·         Sebagai tempat alternatif program relokasi PKL (pedagang kaki lima), khususnya PKL yang ada di sepanjang jalan Soekarno-Hatta Bendo juga afternatif pedagang di sekitar kota Pare (dimungkinkan PKL di alun-alun Tamrin, PKL An-Nur, dan atau sekitarnya).
Demikian paparan proproposal pasar wisata dan kuliner desa Bendo kami sampaikan semoga ide dan gagasan inidapat berguna dan bermanfaat.




 
DENAH LOKASI

PASAR WISATA DAN KULINER


0 comments:

Post a Comment