Social Bar

Popunder

Thursday, July 3, 2025

SERAT PERCINTAAN KAMASUTRA JAWA (SERAT CENTINI)

 SERAT PERCINTAAN KAMASUTRA JAWA (SERAT CENTINI)



https://pointcenter9.blogspot.com/2025/07/serat-percintaan-kamasutra-jawa-serat.html





Asal-Usul Ilmu Asmara Jawa

Dalam khasanah kebudayaan Jawa, cinta bukan sekadar persoalan nafsu atau hubungan ragawi. Cinta adalah "rasa" — getaran batin yang mendalam, yang menyatukan manusia dengan sesamanya dan dengan semesta. Dalam pandangan Jawa, cinta adalah sarana untuk mencapai harmoni, keseimbangan, dan bahkan penyatuan spiritual dengan Yang Maha Kuasa. Inilah sebabnya mengapa ilmu asmara dalam tradisi Jawa sangat berbeda dari pandangan Barat yang sering terpisah antara cinta dan seksualitas.


Salah satu sumber ajaran cinta dan kebatinan paling lengkap adalah Serat Centhini, juga dikenal sebagai Suluk Tambangraras-Amongraga. Disusun pada awal abad ke-19 atas perintah Pangeran Adipati Anom (kelak menjadi Sultan Pakubuwana V), naskah ini merupakan ensiklopedia budaya Jawa yang merangkum filsafat hidup, agama, kesenian, hingga hubungan suami istri.


Dalam Centhini, hubungan asmara — disebut sebagai Asmaragama — tidak dipandang vulgar. Ia adalah seni, ilmu, dan laku spiritual. Seksualitas tidak dipisahkan dari etika, cinta, dan kebijaksanaan. Bahkan dalam bagian-bagian yang membahas teknik bercinta, Centhini tetap menggunakan bahasa tembang macapat, penuh simbol, puitis, dan menyentuh rasa, bukan sekadar ragawi.


Ilmu asmara Jawa lahir dari perpaduan antara nilai-nilai Hindu-Buddha (dari tradisi Tantrayana), Islam (khususnya tasawuf), dan filsafat kejawen. Seksualitas dalam ajaran Tantrik dipandang sebagai energi suci yang bisa membangkitkan kesadaran. Dalam tasawuf, cinta adalah jalan menuju Tuhan. Sedangkan dalam kejawen, keduanya menyatu dalam konsep manunggaling kawula lan Gusti — penyatuan antara manusia dan Tuhan.


Dengan demikian, ilmu cinta dalam Serat Centhini — yang kemudian dijuluki sebagai "Kamasutra Jawa" — bukan sekadar tentang posisi bercinta, tetapi menyangkut keselarasan rasa, kehalusan budi, dan kesucian niat dalam menjalin hubungan dengan pasangan.



0 comments:

Post a Comment